OTOMOTIFNET - Kepuasan
berkendara tentu tak hanya diperoleh dari performa mesin yang kencang
saja. Berbagai hal bisa menjadikan penunggangnya merasa nyaman. Sudah
pasti suspensi menjadi salah satu komponen penentunya. Selain memberikan
stabilitas dan kemudahan pengendalian, kenyamanan juga hal utama yang
diberikan oleh si peredam kejut ini.
Agar tetap nyaman, bantingan sokbreker ini harus tetap pas dan mampu meredam berbagai guncangan dari ban yang melindas berbagai permukaan jalan. Baik di aspal, jalan berbatu, lubang serta lintasan jalan yang rusak parah sekalipun.
Agar tetap nyaman, bantingan sokbreker ini harus tetap pas dan mampu meredam berbagai guncangan dari ban yang melindas berbagai permukaan jalan. Baik di aspal, jalan berbatu, lubang serta lintasan jalan yang rusak parah sekalipun.
![]() Gbr 1 |
![]() Gbr 2 |
![]() Gbr 3 |
![]() Gbr 4 |
Supaya performa suspensi depan ini tetap
bagus, perawatan pun perlu dilakukan. Karena posisinya di depan
otomatis segala hal dari permukaan jalan akan diterpa duluan. Seperti
debu jalanan serta beberapa kotoran lainnya.
Karena pada Jupiter MX tak ada pelindung sil debu sokberker, maka perlu dijaga kebersihannya. Selain selalu menjaga dengan dilap (gbr.1). Bisa juga dengan memasang pelindung debu.
Bisa menggunakan plastik dan cable-ties saja. “Terpenting, debunya tak langsung menerpa bagian sil sokbrekernya,” ungkap Iqbal dari bengkel OSS di kawasan Jln Panjang, Kebon Jeruk, Jakbar.
Buat setengah lingkaran plastiknya, bisa dari bahan agak keras seperti bekas botol oli, lalu ikatkan dengan cable-ties (gbr.2).
Karena pada Jupiter MX tak ada pelindung sil debu sokberker, maka perlu dijaga kebersihannya. Selain selalu menjaga dengan dilap (gbr.1). Bisa juga dengan memasang pelindung debu.
Bisa menggunakan plastik dan cable-ties saja. “Terpenting, debunya tak langsung menerpa bagian sil sokbrekernya,” ungkap Iqbal dari bengkel OSS di kawasan Jln Panjang, Kebon Jeruk, Jakbar.
Buat setengah lingkaran plastiknya, bisa dari bahan agak keras seperti bekas botol oli, lalu ikatkan dengan cable-ties (gbr.2).
![]() Gbr 5 |
Tapi, kalau kualitas dust seal alias sil
debunya sudah jelek, tentu akan terlihat melar dan perlu diganti
(gbr.3). Meski efek dari sil debu jelek ini berakibat sil sokbreker yang
di bagian dalamnya rusak.
Sementara soal keempukan suspensi, diatur dari banyaknya oli sokbreker yang dimasukkan. Terlalu banyak bisa membuat suspensi terasa keras bantingannya.
Jika ingin mengisi olinya, gunakan oli sokbreker 10W atau yang setingkat kekentalannya. Kapasitasnya tak perlu terlalu banyak, cukup 64 cc saja tiap selongsong (gbr.4). Oli sokbreker kurang pun bisa membuat ayunannya berlebihan.
Pengisian oli sokbreker pun harus dilakukan dengan posisi tegak lurus. Agar oli yang masuk ke dalamnya merata ke seluruh bagian di dalam selongsong sokbreker.
Perlu diperhatikan lagi, baut pengikat sokbreker pun mesti dijaga kekencangannya. Posisi baut ini ada pada komstir segitiga bawah. Kencangkan menggunakan kunci 14 mm (gbr.5).
Sementara soal keempukan suspensi, diatur dari banyaknya oli sokbreker yang dimasukkan. Terlalu banyak bisa membuat suspensi terasa keras bantingannya.
Jika ingin mengisi olinya, gunakan oli sokbreker 10W atau yang setingkat kekentalannya. Kapasitasnya tak perlu terlalu banyak, cukup 64 cc saja tiap selongsong (gbr.4). Oli sokbreker kurang pun bisa membuat ayunannya berlebihan.
Pengisian oli sokbreker pun harus dilakukan dengan posisi tegak lurus. Agar oli yang masuk ke dalamnya merata ke seluruh bagian di dalam selongsong sokbreker.
Perlu diperhatikan lagi, baut pengikat sokbreker pun mesti dijaga kekencangannya. Posisi baut ini ada pada komstir segitiga bawah. Kencangkan menggunakan kunci 14 mm (gbr.5).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar